Pengertian Fiksi

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Fiksi? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:  pengertian, sifat, unsur, jenis dan contoh.

Fiksi

Pengertian Fiksi

Fiksi merupakan sebuah Prosa naratif yang imajiner, imajiner meskipun karya rekaan masih masuk akal dan berisi kebenaran yang bisa mendramatisir hubungan antara orang-orang. Kebenaran dalam dunia fiksi ialah keyakinan bahwa cocok dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan.

Kebenaran dalam rekaan tidak mesti sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, contohnya kebenaran dalam urusan hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Sesuatu yang tidak barangkali bahkan dapat terjadi di dunia nyata dan benar dalam dunia fiksi.

Sebagai contoh, seorang perempuan yang membunuh seorang lelaki yang memperkosanya, namun dia ditetapkan bebas dan tidak bersalah pada permasalahan untuk menghilangkan kehidupan-dunia nyata insan menurut keterangan dari hukum ia mesti tetap di hukum. Sebuah karya sastra mesti mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik ialah unsur-unsur yang membina karya sastra tersebut sendiri. Unsur berikut yang mengakibatkan karya sastra muncul sebagai sastra, unsur-unsur yang notabene bakal ditemukan saat membaca karya sastra. Unsur ekstrinsik ialah unsur-unsur yang menyusun karya sastra dari luar sastra tersebut sendiri, namun memprovokasi bangunan atau organisme sistem karya sastra.


Pengertian Fiksi Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat sejumlah pengertian rekaan menurut keterangan dari para ahli, terdiri atas:


1. Menurut kitab “Teori Pengkajian Fiksi” karya Burhan Nurgiyantoro

Fiksi ialah karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah. (Abrahams, 1981:61). Karya rekaan menyaran pada sebuah katya yang mengisahkan sesuatu yang mempunyai sifat rekaan, khayalan; sesuatu yang tidak terdapat dan terjadi sungguh-sungguh sampai-sampai tidak perlu ditelusuri kebenarannya pada dunia nyata.


2. Berdasarkan keterangan dari Alterbernd & Lewis, 1966:14

Fiksi ialah prosa naratif yang mempunyai sifat imajinatif, namun seringkali masuk akal serta berisi kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia.


3. Berdasarkan keterangan dari Hendry Guntur Tarigan

Fiksi ialah sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang diciptakan sesuai yang diciptakan, sesuatu yang diimajinasikan.


4. The American College Dictionary, 1960: 448

Fiksi ialah cabang dari sastra yang merangkai karya-karya narasi imajinatif, khususnya dalam format prosa, laksana novel atau dongeng-dongeng, yang ceritanya diadakan, dibuat-buat atau diimajinasikan suatu kisah yang disusun.


5. The Advanced lerner’s Dictionary of Current English, 1960:454)

Fiksi ialah karya sastra laksana cerita, novel dan roman; atau seni dan karya penulisan novel, kisah dan sebagainya; apa-apa yang dibuat atau diimajinasikan/dipertentangkan dengan kebenaran.


6. Berdasarkan keterangan dari KUBI Halaman 316

Fiksi ialah cerita rekaan, khayalan, tidak menurut kenyataan; pengakuan yang melulu menurut imajinasi atau pikiran.


Jenis-Jenis Fiksi

Berikut ini terdapat sejumlah jenis-jenis fiksi, terdiri atas:


1. Berdasarkan keterangan dari “Teori Pengkajian Fiksi”

Terdiri atas:


1. Fiksi Historis

Artinya rekaan yang menjadi penulisan kenyataan sejarah. Dalam rekaan jenis ini, data-data laksana latar, sejumlah tokoh dan elemen rekaan yang beda terdapat sejumlah kesamaan dengan fakta sejarah yang ada. Jadi, terkadang rekaan jenis ini menjadi pilihan sumber sejarah, meski tidak dapat dipercayai 100%.

Contoh : Arok Dedes karya Alm. Pramudya Ananta Toer, Burung-burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya.


2. Fiksi Biografis

Artinya rekaan yang menjadi dasar penulisan kenyataan biografis. Fiksi jenis ini bisa dalam format biografi murni dan terdapat yang berupa otobiografi.

Contoh : Amien Rais, Bung Tomo, Catatan Harian Seorang Demontran, Dari Paringaglik ke Kampuchea karya N.H. dini, dll.


3. Fiksi Sains

Artinya rekaan yang menjadi dasar penulisan ilmu pengetahuan.

Contoh : Supernova karya Dewi Lestari, Area X, The Mumy Legend.


2. Menurut kitab “Perkenalan dengan Prosa Fiksi”

Terdiri atas:

  1. Cerpen, novel, dan novela (formal)
  2. Alegori (menurut sudut pandang tertentu)
  3. Fiksi Sains (menurut isi)
  4. Fiksi Eksistensialis (nerdasarkan tema)
  5. Novel Romantis; Realis atau Eksistensialis
  6. Jenis empiris dalam fiksi
  7. Prosa Fiksi Relaistik (dari empiris yang sehubungan dengan yang mempunyai sifat faktual dalam perilaku manusia)
  8. Prosa Fiksi Romantik (masalah perjuangan emosi individu dan desak-desakan dari luar)
  9. Prosa Fiksi Naturalis dan Proletarian (pelukisan fakta-fakta keji, tidak cukup dapat diterima secara moral dan pelukisan tataran material yang tidak cukup dapat diterima oleh akal sehat)
  10. Prosa rekaan Gotik (cerita horor; kenyataan yang memancing kengerian dan mencetuskan mimpi yang menakutkan)
  11. Alegori, simbolisme dan ekspresionisme (fakta-faktanya dalam hubungan dengan struktur kekuatan dunia luar; contohnya : tatanan moral dan politisnya)
  12. Fiksi sains dan utopian (menunjukkkan kecenderungan tatanan-tatanan material dengan mencerminkan sesuatu sedemikian rupa sampai-sampai sesuatau tersebut terlihat benar-benar terjadi)
  13. Satire (pertentangan antara manusia/institusi yang terlihat secara lahiriah dengan dominasi yang terdapat dibaliknya)
  14. Fiksi psikologis dan arus kesadaran, otobiografis atau bildungsroman (menekankan kompleksitas atau pertumbuhan kehidupan batiniah individual, yakni perasaan dan pikiran)
  15. Eksistensialis (digambarkan kekuatan-kekuatan dibalik fakta-fakta yang tak terpahamkan, mustahil diterima, bahkan yang tak pernah terjadi; tokoh-tokohnya dihadapkan pada sesuatu yang gelap dan dilonyarkan ke dunia absurb).

Sifat Fiksi

Berikut ini terdapat sejumlah sifat fiksi, terdiri atas:

  • Segala sesuatu yang diungkapkan tidak dapat diperlihatkan kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari, adalahhasil rekaan.
  • Semua tokoh, setting dan pokok persoalan ialah realitas imajinatif bukan obyektif.
  • Kebenaran yang terjadi di dalam fiksi ialah bukan kebenaran obyektif tetapi kebenaran logis yakni kebenaran yang terdapat dalam penalaran.
  • Manusia-manusia yang hidup dalam fakta sehari-hari yang tercebur dalam semua aspek kehidupan penokohan rekaan mampu memprovokasi & menyusun sifat dan sikap pembaca, pendengar, pemirsa.
  • Kebenaran logis rekaan menyebabkan setiap rekaan selalu multi interpretable, dengan kata lain setiap pembaca, pendengar, pemirsa memiliki tafsiran.

Unsur-Unsur Fiksi

Berikut ini terdapat sejumlah unsur-unsur fiksi, terdiri atas:

1. Tema : adalahpokok permasalahan yang menjiwai semua cerita. Tema diusung dari konflik kehidupan.

2. Plot : dasar cerita; pengembangan cerita.

3. Alur : susunan cerita

  • Proses alur dapat maju; mundur; atau maju mundur.
  • Penyelesaian Alur terdapat alur klimaks dan terdapat alur anti klimaks.

4. Setting : lokasi terjadinya cerita, terbagi menjadi :

  • setting geografis —-> lokasi di mana kejadian berlangsung
  • setting antropologis —-> kejadian sehubungan dengan kondisi masyarakat, kejiwaan pola pikir, adat-istiadat.5. Penokohan / Pewatakan :

5. Tokoh: dicerminkan sebagai figur utama (protagonis), figur yang berlawanan (antagonis), maupun tokoh penolong – namun ini bukan PRT Penghadiran tokoh dapat langsung dengan teknik melakukan deskripsi, melukiskan individu tokoh; atau tidak langsung dengan teknik dialog antar tokoh.
Bidang figur harus dicerminkan :

  • Bidang terlihat : gesture, mimik, pakaian, kepunyaan pribadi, dsb
  • Bidang yang tidak terlihat : motif berupa desakan / keinginan, psikis berupa evolusi kejiwaan, perasaan, dan religiusitas.

6. Sudut pandang : yang mendasari tema dan destinasi penulisan. Penghadiran dapat dengan :

  • gaya orang kesatu —> pengarang terlibat sebagai di antara tokoh
  • gaya orang ketiga —> pengarang serba tahu apa yang terjadi namun tidak tercebur di dalam cerita.

7. Suasana : yang mendasari keadaan cerita ialah penokohan sebab perbedaan karakter sehingga memunculkan konflik. Dengan konflik penulis berhadapan dengan keadaan menyedihkan, mengharukan, menantang, menyenangkan, atau memberi inspirasi.

Semua point ini mesti dihadirkan secara utuh sehingga rekaan baik tersebut berupa cerpen, novel, drama, skenario film / sinetron sampai-sampai pembaca, pendengar, pemirsa memiliki daya imajinatif; memiliki tafsiran mengenai tokoh, suasana, dsb; terhadap karya rekaan tersebut. Jangan tak sempat : tema, plot, alur, dan setting pun harus jelas sampai-sampai karya rekaan benar2 utuh sebagai karya seni bukan berupa sekadar curahan hati (seperti diary.


Cara Pembuatan Fiksi

Berikut ini terdapat sejumlah langkah penciptaan fiksi, terdiri atas:


1. Ide

Tanpa gagasan kita layaknya balon yang tertiup udara yang entah kan terbang ke mana. Bagi itu, ide ialah modal saat untuk kita guna menilai arah den destinasi ke mana anda melangkah. Ide dapat anda petik dari sekian banyak sumber. Baik secara formal maupun non formal. Baik empiris pribadi, teman, atau lingkungan.


2. Pengembangan Ide

Setelah anda mendapatkan ide, make anda harus dapat mengembangkan gagasan tersebut. Misal, saya ambil contoh. Kite mendapatkan gagasan untuk menciptakan suatu novel mengenai kehidupan seorang anak adopsi. Make anda harus mengembangkan kisah ini. Bagaimana alur ceritnya, tokoh-tokohnya, karakter tokoh, dan masalah-masalah yang akan anda tulis dalam masing-masing babnya.


3. Membangkitkan daya imajinasi

Dalam pengembangan gagasan ini, anda harus dapat membangkitkan daya khayalan kita. Kita bisa berkhayal setinggi barangkali dan membuat sesuatu urusan yang barangkali tidak masuk akal ( namun dalam karya fiksi, urusan ini dapat saja terjadi, misal Novel Harry Potter karya J. K. Rowling ).


4. Menuliskan sinopsis

Setelah terbentuk sempurna, gambaran kisah yang akan anda buat, maka saya dan anda bisa menyebutkannya menjadi suatu sinopsis. Sinopsis ini berupa kisah singkat dari kisah saat sampai akhir (ending).


5. Membuat kerangka karangan

Dalam penciptaan kerangka karangan, kits bisa membagi kisah ke dalam sejumlah bab. Misal dalam novel The Power Of First Love (karya Syarifah Aliyyah) ada 19 bab dan dalam novel Kawin Kontrak (karya Syarifah Aliyyah) ada 12 bab. Pada masing-masing bab, terdapat sejumlah adegan (scene). Maka saya dan anda bisa menyebutkan berapa tidak sedikit bab yang akan anda buat. Lalu adegan apa saja yang akan anda masukkan ke dalam kisah tersebut.


6. Mulai mengembangkan cerita

Dalam etape ini adalahproses yang amat panjang. Kite mesti dapat mengolah kata, supaya menjadi sajian yang hangat untuk para pembaca. Mengembangkan kisah yang kita mau dengan sekian banyak adegan yang romantis, melankolis, ataupun tragis.


7. Proses Editing

Ketika kisah kita sudah selesai, maka saya dan anda butuh mengedit kisah tersebut. Dalam proses ini kita lumayan membaca ulang hasil karya kita, sekaligus memperbaiki kata yang salah ketik, ejaan atau kalimat yang rancu, tanpa mesti mengolah alur cerita.


8. Pencarian penerbit

Tentulah anda ingin supaya karya anda diterbitkan. Maka anda harus menggali penerbit yang punya minat untuk menolong proses penerbitan karya anda itu. Alamat penerbit dapat anda peroleh dari sejumlah buku yang anda miliki. Lalu catat alamatnya dan saya dan anda bisa melakukan kontak untuk penerbit via telepon.


Contoh Fiksi

Berikut ini terdapat sejumlah contoh fiksi, terdiri atas:


1. Contoh Fiksi Roman

Terdiri atas:

  1. Katak Hendak Jadi Lembu (Roman Psikologi)
  2. Si Dul Anak Jakarta (Roman Anak dan Remaja)
  3. Neraka Dunia (Roman Pendidikan)
  4. Mencari Pencuri Anak Perawan (Roman Kriminal dan Detektif)
  5. Gadis Empat Zaman (Roman Percintaan)

2. Contoh Fiksi Novel

Terdiri atas:

  • Dilan 1990
  • Siti Nurbaya
  • Tenggelamnya Kapal Vander Wick
  • Ketika Cinta Bertasbih

3. Contoh Fiksi Cerita Pendek

Terdiri atas:

  1. Cinta Tak Kunjung Tiba
  2. Oh Mama Oh Papa

Demikian Pembahasan Tentang 8 Cara Membuat Fiksi: Pengertian Menurut Para Ahli, Sifat, Unsur, Jenis dan Contoh dari Pendidikanmu
Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya:

/* */