Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1651093/public_html/patrolihipakad.id/wp-content/plugins/seo-redirection-premium/custom/lib/cf.SR_redirect_manager.class.php on line 100
Pengertian Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Teks Eksplanasi? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, ciri, struktur, tujuan, kaidah dan contoh.

Struktur Teks Eksplanasi

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi merupakan teks yang mengandung uraian-uraian mengenai proses mengapa dan bagaimana dari suatu topik yang berhubungan dengan gejala alam ataupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari.


Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:

  1. Informasi yang termuat didalamnya berdasarkan fakta.
  2. Keadaan yang dibahas adalah suatu gejala yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
  3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  4. Terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi.

Struktur Teks Eksplanasi

Dibawah ini terdapat beberapa struktur teks eksplanasi, antara lain:


  • Pernyataan Umum

Pernyataan umum adalah bagian pertama dari teks eksplanasi yang isinya mengenai penyampaian topik atau permasalahan yang akan dibahas. Bagian ini berisi gambaran mengenai apa dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Penulisan dari pernyataan umum ini harus menarik agar pembaca mau membaca teks eksplanasi tersebut hingga selesai.


  • Deretan Penjelas

Deretan Penjelas adalah bagian yang sering juga disebut sebagai urutan sebab akibat dari suatu fenomena. Pada bagian ini, terdapat penjelasan yang detail dari suatu fenomena yang dibahas secara mendalam dan berdasarkan urutan waktu.


  • Interpretasi 

Interpretasi adalah bagian akhir atau penutup dari teks eksplanasi yang berisi inti sari atau kesimpulan dari topik atau proses yang dibahas.


Tujuan Teks Eksplanasi

Dibawah ini terdapat beberapa tujuan teks eksplanasi, antara lain:

  • Untuk menjelaskan fenomena yang terjadi ( alam maupun sosial )
  • Untuk memperhitungkan mengapa fenomena itu terjadi
  • Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Dibawah ini terdapat beberapa kaidah kebahasaan teks eksplanasi, antara lain:

  1. Fokus pada hal umum (gerneric) bukan partsipan manusia (nonhuman participants), misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.
  2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
  3. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktin).
  4. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum pertama dan kemudian.
  5. Menggunakan kalimat pasif.
  6. Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu benar adanya.

Contoh Teks Eksplanasi Budaya dan Strukturnya

Indonesia merupakan negara yang sangat erat dengan kebudayaan tradisional penduduknya, salah satu budaya yang sampai saat ini menjadi tradisi wajib adalah ruwatan desa. Bududaya ruwatan desa bagi masyarakat Indonesia adalah salah satu budaya sakral yang harus dilakukan. Salah satunya masyarakat Jawa.

Masyarakat Jawa selain percaya pada Tuhan, mereka juga percaya pada roh-roh leluhur dan kekuatan magis yang terdapat pada alam sekitar maupun bendabenda pusaka yang dimiliki. Kekuatan magis yang terkandung pada alam sekitar dan benda-benda pusaka tersebut diyakini dapat memberikan keseimbangan dan keselamatan hidup.

Untuk menjaga kekuatan magis dan daya supranatural dari alam sekitar dan benda-benda pusaka tersebut maka mereka melaksanakan upacara ritual. Upacara ini bersifat religius magis yang dalam pelaksanaannya mempunyai syarat ketat dan harus dipenuhi oleh masyarakat yang mempunyai hajat dan ritual dari upacara tersebut. Menurut Koentjaraningrat (1984) upacara yang dianggap keramat memiliki empat wujud pokok yaitu: (1) wujud yang bersifat fisik yang tampak dalam wujud sesaji, pakaian, pelaku upacara dan perlengkapan lain yang menyertai prosesi upacara, (2) perilaku pemeran upacara (3) wujud konkret, maksudnya dalam setiap upacara adat terdapat perilaku terhadap benda atau materi yang mengandung harapan, ide atau makna pesan tertentu yang disampaikan masyarakat. Sedangkan wujud yang ke (4) adalah nilai budaya yaitu gagasan-gagasan atau ide-ide yang tertanam dalam jiwa manusia sejak dini dalam  dalam proses sosialisasi dan menjadi landasan bagi kelangsungan hidup.

Sistem upacara keagamaan mengandung empat komponen pokok atau utama yang harus ada dalam rangkaian upacara yaitu: (1) tempat pelaksanaan  upacara, (2) saat atau waktu pelaksanaan upacara (3) benda-benda pusaka danperlengkapan alat-alat upacara dan (4) orang-orang yang bertindak sebagai yang melaksanakan upacara (Koentjaraningrat, 1985).

Selain empat komponen utama tersebut di atas dalam upacara adat terdapat juga kombinasi dari berbagai macam unsur seperti: berdoa, bersujud, bersaji, berkorban, makan bersama, menari, menyanyi, berprosesi, berseni, berpuasa, bertapa bersemedi(Koentjaraningat, 1985:240).

Berdasarkan dari uraian di atas, unsur-unsur yang terdapat dalam Prosesi Ritual Ruwatan Potong Rambut Gembel adalah (1) bersesaji, (2) berkorban, (3) berdoa, (4) makan bersama, (5) berpawai. Bersesaji atau Sajen adalah memberikan sajian berupa makanan, minuman dan perlengkapannya pada

benda-benda pusaka atau tempat-tempat yang dianggap keramat untuk mendapatkan keselamatan dan kekuatan magis dari benda-benda pusaka atau roh-roh leluhur yang terdapat di tempat-tempat yang dianggap keramat.

Berkorban adalah memohon keselamatan,kebahagiaan, rahmat dari Tuhan dan roh para leluhur yang terdapat dalam benda-benda pusaka. Sedangkan makan bersama adalah salah satu wujud dari penyatuan kekuatan magis dari roh para leluhur dengan pelaku upacara dari masyarakat sekitar lokasi upacara.

Berpawai adalah membawa bendabenda pusaka, sesaji mengelilingi tempat upacara dengan maksud agar kekuatan magis yang terkandung dalam benda-benda pusaka dan sesaji tersebut dapat memancar dan memberikan pengaruh baik serta keselamatan pada masyarakat dan tempat-tempat yang dilalui pawai.

Berpuasa adalah tidak makan dan minum dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk membersihkan diri dan menguatkan batin, yang terakhir adalah bersemedi yaitu mengkonsentrasikan jiwa dan perasaan pada satu titik untuk mendapatkan makna kehidupan yang dapat digunakan untuk memberikan ketenteraman pada masyarakat.

Di balik pelaksanaan Prosesi Ritual Ruwatan Potong Rambut Gembel tersebut apabila dikaji lebih dalam, mengandung banyak makna simbolis. Makna tersebut dapat diungkap dari berbagai perlengkapan upacara (uba rampe), sampai dengan doa-doa,sesaji-sesaji yang dipergunakan dalam upacara tersebut. Bahkan perilaku yang ditujukan oleh pelaku upacara itupun mempunyai makna simbolis.


Interpretasi

Seharusnya di Indonesia perlu ada sebuah kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sehingga budaya yang ada di Indonesia tetap terjaga. Jika kita ingin menjaga kelestarian budaya, perlu ada rasa cinta terhadapa budaya yang harus dimiliki oleh individu masing-masing sejak dini. Sifat cinta terhadapa budaya tanah air dan kesenian perlu ditandaskan agar kebudayaan tetap lestari.


Pernyataan Umum

Kebudayaan adalah fenomena sosial yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan yang harus dilestarikan oleh semua elemen masyarakat Indonesia.

Kebudayaan merupakan tanda lahiriah suatu negara, karena seluruh negara memiliki budaya yang berbeda-beda. Hal ini terbentuk oleh sebuah kepercayaan lapisan masyarakat yang akhirnya menjadi sebuah panutan dan tradisi umum masyarakat wilayah tersebut.


Urutan Sebab Akibat

Salah satu faktor yang mendasari dalam  terjadinya kritis budaya di Indonesia yaitu kurangnya kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya. Perubahan pola pikir serta perkembangan zaman merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi.

Kritis akan kebudayaan dan tradisi akan menyebabkan sebuah kelunturan kegiatan budaya adat istiadat pada sebuah wilayah kebudayaan Indonesia.


Interpretasi

Sehingga kritis kebudayaan merupakan masalah besar yang harus segera ditangani dan diatasi oleh masyarakat dan pemerintah. Salah satunya dengan menciptakan sebuah kerja sama dalam rangka menjaga keutuhan budaya sosial masyarakat di seluruh Indonesia.

Dengan adanya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, maka kritis akan kebudayaan sosial akan dapat teratasi.


Demikian Pembahasan Tentang Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Struktur, Kaidah dan Contoh dari Pendidikanmu
Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Baca Artikel Lainnya:

Tinggalkan komentar

/* */