Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1651093/public_html/patrolihipakad.id/wp-content/plugins/seo-redirection-premium/custom/lib/cf.SR_redirect_manager.class.php on line 100
Materi Manajemen Logistik

Materi Manajemen Logistik

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Logistik? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, sejarah dan kegiatan.

Manajemen-Logistik

Manajemen Logistik

Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain management “SCM” yang memiliki faedah penting dalam perencanaan, pengamalan dan pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi, sampai ke titik konsumsi guna memenuhi kebutuhan konsumen.


Pengertian Manajemen Logistik

Secara umum definisi manajemen logistik ialah suatu penerapan prinsip-prinsip manajemen dalam pekerjaan logistik dengan tujuan supaya pergerakan personil dan barang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.


Sejarah Manajemen Logistik

Asal Usul Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi” Logistik ialah konsep yang dirasakan berevolusi dari keperluan pihak militer untuk mengisi persediaan mereka saat mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, terdapat perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas penyaluran dan pendanaan persediaan perang.


Pengertian Manajemen Logistik Menurut Para Ahli

  • Logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses tentang perencanaan dan penentuan keperluan pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (aditama, 2003).
  • Sedangkan menurut keterangan dari Donald J. Bowersox dalam bukunya Manajemen Logistik (1978) mengaku bahwa manajemen logistik ialah unik sebab ia adalah salah satu kegiatan perusahaan yang tertua tetapi pun termuda. Aktivitas logistik (lokasi fasilitas, transportasi, inventarisasi, komunikasi, dan engurusan & penyimpanan) telah dilakukan orang semenjak mula spesialisasi komersil. Sulit guna dapat menginginkan sesuatu pemasaran atau manufakturing yang tidak memerlukan sokongan logistik.
  • Tujuan dari logistik ialah menyampaikan barang ke unit yang meminta dalam suasana yang baik, tidak berkurang secara mutu, kualitas maupun jumlah. Tugas dan pekerjaan logistik mencakup antara lain menyelenggarakan pembelian, inventory, dan stock control, penyimpanan serta berhubungan dengan pekerjaan pengembangan, buatan dan operasional, keuangan, akuntansi manajemen serta penjualan dan penyaluran serta informasi (aditama, 2003).
  • Manajemen logistik ialah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses tentang perencanaan dan penentuan keperluan pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sampai-sampai manajemen logistik dapat menjawab destinasi dan bagaimana teknik mencapai destinasi dengan ketersediaan bahan logistik setiap ketika bila diperlukan dan dipergunakan secara tepat guna dan efektif (Subagya, 1994).
  • Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain yang bermanfaat untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi berhubungan dari titik permulaan (point of origin) sampai titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya guna memenuhi keperluan para pelanggan.

Fungsi Manajemen Logistik

  1. Berdasarkan keterangan dari Syafrudin (2009), Fungsi logistik dapat dibentuk dalam format skema siklus pekerjaan logistik inilah ini :
  2. Masing-masing faedah logistik itu saling bersangkutan satu dengan yang lain. Untuk tersebut kita kupas satu persatu faedah logistik tersebut.

  • Fungsi Perencanaan

Pengertian umum ialah proses guna merumuskan sasaran dan menilai langkah-langkah yang mesti dilakukan untuk menjangkau tujuan yang sudah ditentukan. Sedangkan secara eksklusif perencanan logistik ialah merencanakan keperluan logistik yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh seluruh calon pemakai (user) kemudian dikemukakan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya mengaku perencanaan ialah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, empiris dan suasana atau lingkungan yang merupakan teknik terencana dalam memuat kemauan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan.

Pengelolaan logistik ingin semakin perumahan dalam pelaksanannya sampai-sampai akan paling sulit dalam pengendalian bilamana tidak didasari oleh perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, penilaian dan reporting yang mencukupi dan bermanfaat sebagai umpan balik untuk perbuatan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi.

Suatu rencana mesti di dukung oleh seluruh pihak, rencana yang dipaksakan akan susah mendapatkan sokongan bahkan kebalikannya akan berdampak tidak fasih dalam pelaksanaannya. Di bawah ini bakal dilukiskan bagan kerjasama antara pimpinan, perencana, penyelenggara dan pengawas.

Dalam suatu pekerjaan dari etape persiapan, pelaksanaan hingga dengan pencapaian destinasi (Sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara pimpinan / staf, perencana, penyelenggara dan pengawas dengan masing-masing pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan ditunjukkan pada pencapaian destinasi (untuk menjangkau sasaran) organisasi.

Perencanaan dapat dipecah ke dalam periode-periode sebagai berikut:

  1. Rencana jangka panjang (Long range)
  2. Rencana jangka menengah (Mid range)
  3. Rencana jangka pendek (Short range)

Periodisasi dalam sebuah perencanaan sekaligus adalahusaha penentuan skala perioritas secara lengkap dan bermanfaat untuk usaha tindak lanjut yang terperinci. Melalui faedah perencanaan dan penentuan keperluan ini bakal menghasilkan antara lain:

  • Rencana Pembelian
  • Rencana Rehabilitasi
  • Rencana Dislokasi
  • Rencana Sewa
  • Rencana Pembuatan.

Dalam langkah perencanaan logistik pada lazimnya dapat membalas dan memutuskan pernyataan sebagai berikut:

  1. Apakah yang diperlukan (what) guna menilai jenis barang yang tepat
  2. Berapa yang diperlukan (how much, how many) guna menilai jumlah yang tepat
  3. Bilamana diperlukan (when) guna menilai masa-masa yang tepat
  4. Di mana diperlukan (where) guna menilai lokasi yang tepat
  5. Siapa yang mengurus atau siapa yang memakai (who) guna menilai orang atau unit yang tepat
  6. Bagaimana diadakan (how) guna menilai proses yang tepat
  7. Mengapa diperlukan (why) untuk memeriksa apakah keputusan yang dipungut benar-benar tepat

  • Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting), ialah semua pekerjaan dan usaha guna merumuskan perincian penentu keperluan dalam sebuah skala tertentu/skala standar yakni skala mata duit dan jumlah ongkos (Subagya & Mustikasari). Dalam faedah penganggaran, seluruh rencana-rencana dari faedah perencanaan dan penentu keperluan dikaji lebih lanjut guna disesuaikan dengan besarnya ongkos dari dana-dana yang tersedia. Dengan memahami hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara cermat maka perkiraan tersebut merupakan perkiraan yang reliable.

Apabila seluruh perencanaan dan penentu keperluan telah diperiksa berulang kali dan diketahui untung ruginya serta telah diubah dalam rencana ongkos keseluruhan, maka penyediaan dana itu tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam suasana terpaksa. Pengaturan finansial yang jelas, sederhan dan tidak rumit bakal sangat menolong kegiatan. Dalam menyususn perkiraan terdapat sejumlah hal yang mesti di simaklah antara beda adalah:

  1. Peraturan–peraturan bersangkutan
  2. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi
  3. Hal-hal yang bersangkutan dengan anggaran
  4. Pengaturan perkiraan seperti: sumber ongkos pendapatan hingga dengan pegaturan logistik

  • Fungsi Pengadaan

Pengadaan ialah semua kegiataan dan usaha untuk meningkatkan dan memenuhi keperluan barang dan jasa menurut ketentuan yang berlaku dengan membuat sesuatu yang awalnya belum terdapat menjadi ada. Kegiatan ini tergolong dalam usaha guna tetap menjaga sesuatu yang sudah ada dalam batas-batas efisiensi. Sedangkan Mustikasari berasumsi fungsi pengadaan merupakan pekerjaan untuk merealisasi atau mewujudkan keperluan yang sudah direncanakan atau telah diamini sebelumnya.

Pengadaan tidak tidak jarang kali harus dilakukan dengan pembelian namun didasarkan dengan opsi berbagai pilihan yang sangat tepat dan tepat guna untuk kepentingan organisasi. Cara–cara yang dapat dilaksanakan untuk menjalankan faedah pengadaan merupakan:

  • Pembelian
  • Penyewaan
  • Peminjaman
  • Pemberian ( hibah )
  • Penukaran
  • Pembuatan
  • Perbaikan

Proses pengadan perlengkapan dan perangkat pada umumnya dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

  • Perencanaan dan penentuan kebutuhan
  • Penyususnan dokumen tender
  • Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang
  • Pemasukan dan pembukuan penawaran
  • Evaluasi penawaran
  • Pengusulan dan penentuan pemenang
  • Masa sanggah
  • Penunjukan pemenang
  • Pengaturan kontrak
  • Pelaksanaan kontrak

Mengingat faedah pengadaan ialah fungsi tehnis yang mencantol pihak luar maka pengendalian faedah pengadaan butuh mendapatkan perhatian. Pengendalian dilakukan dari mula kegiatan hingga dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang menata tentang pengadaan barang ialah Keppres No. 80 tahun 2003.

Beberapa urusan yang mesti diacuhkan pada faedah pengadaan antara lain:


  • Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang diajukan oleh George W. Aljian, antara lain:

  1. Hubungan individu dengan semua pedagang paling perlu, tetapi seorang pembeli mesti tetap tidak berpihak dalam seluruh tahap perdagangan
  2. Tidak boleh ada penjelasan orang dalam, untuk siapapun.
  3. Memberi batas untuk seorang rekanan ialah melanggar etika
  • Pelelangan pengadaan barang
  • Setiap menyelenggarakan pelelangan dan pengadaan barang mesti disusun panitia pengadaan dan pelangan kepunyaan negara yang ditentukan sebagai berikut:
  1. Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur: Perencana, pemikir kegiatan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.
  2. Dilarang duduk sebagai anggota panitia merupakan: Kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit yang bermanfaat sebagai pemeriksa.
  3. Panitia pelelangan disusun oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek
  4. Masa kerja panitia selesai sesuai dengan tugasnya sesudah pemenang pelelangan ditunjuk.

  • Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan adalah suatu pekerjaan dan usaha untuk mengerjakan pngelolaan barang persediaan di lokasi penyimpanan. Penyimpanan bermanfaat untuk memastikan penjadwalan yang telah diputuskan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan ongkos serendah-rendahnya. Fungsi ini merangkum semua pekerjaan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang beda adalah: Kualitas barang bisa dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, penelusuran barang yang lebih gampang dan barang yang aman dari pencuri.

Faktor – hal yang butuh mendapat perhatian dalam faedah penyimpanan merupakan:


  • Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, dapat menampung barang yang disimpan, ketenteraman dan sirkulasi udara yang baik.


  • Barang (Jenis, format barang atau bahan yang disimpan)

Jenis dan format barang bisa digolongkan ke dalam:

  1. Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda dll.
  2. Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.

  • Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk lokasi penyimpanan, rencana penyimpanan, pemakaian ruang secara tepat guna dan pemantauan ruangan.


  • Prosedur/sistem penyimpanan

Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, teknik pengambilan barang, pengawetan dll.


  • Penggunaan perangkat bantu
  • Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, perbuatan pencegahan terhadap kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan perbuatan keamanan.


  • Fungsi Penyaluran (Distribusi)

Penyaluran atau penyaluran merupakan pekerjaan atau usaha guna mengelola pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya (Subagya: 1994). Faktor yang memprovokasi penyaluran barang antara lain:

  1. Proses Administrasi
  2. Proses paparan berita (data-data informasi)
  3. Proses pengeluaran jasmani barang
  4. Proses angkutan
  5. Proses pembongkaran dan pemuatan
  6. Pelaksanaan rencana-rencana yang sudah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah distribusi adalahunsur yang sangat urgen untuk menjangkau tujuan yang diharapkan.


  • Fungsi Penghapusan

Penghapusan ialah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Alasan penghapusan barang antaralain:

  1. Barang hilang, dampak kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
  2. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dirasakan tidak terdapat manfaatnya. Keadaan tersebut diakibatkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak bisa diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu sebuah barang jangan dipergunakan lagi menurut peraturan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yakni barang mengurang sebab susut, menguap atau hadling, Busuk sebab tidak mengisi spesifikasi sampai-sampai barang tidak bisa dipergunakan lagi.
  3. Surplus dan ekses
  4. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus
  5. Rampasan yakni barang-barang bukti dari sebuah perkara

Program penghapusan bisa ditinjau dari dua aspek antara lain:

  • Aspek yuridis, administrasi dan prosedur

Dalam aspek yuridis merangkum hal-ha: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau peraturan terhadap barang yang dihapus, penyelesaian keharusan sebelum barang dihapus.

  • Aspek rencana penyelenggara tehnis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pengasingan serta rencana tindak lanjut. Cara-cara penghapusan yang lazim dilaksanakan antara lain:

  1. Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen yang masih dapat dipakai kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan baru.
  2. Pemanfaatan kembali: Usaha menambah nilai hemat dari barang yang dihapus menjadi barang lain
  3. Pemindahan:Mutasi untuk instansi yang membutuhkan dalam rangka pemanfaatan langsung
  4. Hibah: Pemanfaatan langsung atau penambahan potensi untuk badan atau pihak di luar instansi (Pemerintah)
  5. Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang
  6. Pemusnahan: Menyangkut ketenteraman dan keselamatan lingkungan

  • Fungsi Pengendalian

Pengendalian ialah sistem pemantauan dari hasil laporan, penilaian, pengawasan dan pengecekan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau sudah berlangsung. Bentuk pekerjaan pengendalian antara lain:

  1. Merumuskan tatalaksana dalam format manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan formalitas lain
  2. Melaksanakan pemantauan (Monitoring), penilaian dan laporan, untuk mendapatkan cerminan dan informasi tentang pembiasan dan jalannya pengamalan dari rencana
  3. Melakukan trafik staf untuk mengidentifikasi cara-cara pengamalan dalam rangka pencapaian tujuan
  4. Melakukan supervisi

Agar pengamalan pengendalian dapat berlangsung dengan baik dibutuhkan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:

  1. Struktur organisasi yang baik
  2. Sistem informasi yang memadai
  3. Klasifikasi yang selalu mengekor perkembangan mengarah ke standardisasi
  4. Pendidikan dan pelatihan
  5. Anggaran yang lumayan memadai

Maksud Menajemen Logistik

Adapun maksud dilakukannya manajemen logistik dalam suatu industri ialah sebagai inilah :

  1. Mampu meluangkan logistik cocok dengan kebutuhan
  2. Mampu meluangkan informasi sehubungan dengan eksistensi logistik
  3. Mampu meluangkan logistik yang siap pakai
  4. Mampu mengawal dan mempertahankan situasi teknis, daya untuk dan daya hasil logistik.
  5. Mampu menangkal dan memungut tindakan antisipatif terhadap sekian banyak penyimpangan dalam setiap pekerjaan pengelolahan maupun pengolahan logistik
  6. Mampu meluangkan pedoman kerja baagi masing-masing unit kerja maupun personal maupun membina budaya, penguanaan logistik secara bertangung jawab.

Kegiatan Manajemen Logistik

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen logistik untuk menjangkau tujuan yang diinginkan ialah sebagai inilah :


Kegiatan manajerial

  • Perencanaan dan penentuan kebutuhna mencangkup aktivitas, pemikiran, penetapan sasaran, pedoman, perhitungan, perumusan perbuatan yang bakal dilaksankan di masa yang bakal datang.
  • Perorganisasian mencangkup pekerjaan merancang dan merumuskan struktur formal dalam upaya pengelolaan logistik dengan mengunakan kegiatanmengelompokkan, pengatur dan membagi tuigas sekaligus wewenang untuk setiap unit atau anggota organisasi
  • Pengawasan mencangkup masing-masing upaya untuk mengawal pelaksanaan masing-masing tindakan dan pekerjaan dalam pengelolaan logistik cocok dengan rencana yang sudah ditetapkan, baik berkaiatan dengan pengunaan logistik, maupun proses pengolaan logistik.

Kegiatan operasional

  • Pengadaan logistik : serangkaian untuk meluangkan logistik cocok dengan kebutuhan, baik berkaiatan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, masa-masa mauapun tempat, dengan harga yang tersumber yang bisa dipertanggung jawaban
  • Pencatatan ( infentarisasia ) : pekerjaan untuk meluangkan data atas seluruh logistik yang dimiliki.
  • Penyimpanan atau pengundangan : pekerjaan pengurusan logistik baik yang mempunyai sifat administratif maupun operasional berkaiatan dengan perumusan maupun kebersamaan tata kerja, tata ruang, tata usaha, maupun pengetahuan barang digudang.
  • Pendistribusian : pekerjaan yang berkaiatan dengan pembagian dan paparan logistik untuk satuan unit atau unit organisasi yang memerlukan sesuai dengan sistem kerja yang ditetapkan.
  • Pemeliharaan : pekerjaan yang berkaaiatan dengan upaya mempertahankan situasi teknis, daya guna, dan daya hasil logistik serta memastikan jangka waktu pemakaian barang menjangkau batas masa-masa yang optimal.
  • Menghapus atau pembinasaan : pekerjaan pembebasan logistik dari petanggung jawaban baik secra jasmani maupun juga adsministratif sebab logistik itu lebih di nilai telah tidak berdaya untuk lagi.

Demikian Pembahasan Tentang Fungsi Manajemen Logistik: Pengertian, Sejarah dan Kegiatan dari Pendidikanmu

Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya:

/* */