Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Tanda Baca? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:
Pengertian Tanda Baca
Tanda baca yakni simbol dalam bahasa, simbol bahasa itu mempunyai sejumlah bentuk dengan faedah masing-masing. Suatu kalimat tidak lengkap andai tidak terdapat tanda bacanya.
Tanda baca adalah salah satu simbol yang tidak bersangkutan dengan fonem (suara) atau suatu kata dan frasa pada sebuah bahasa, tetapi berperan guna dapat mengindikasikan struktur dan pun organisasi sebuah tulisan, dan pun suatu intonasi serta jeda yang dapat dicermati sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca ini bertolak belakang antar bahasa, lokasi, waktu, dan pun terus berkembang. Beberapa aspek pada tanda baca yaitu sebuah gaya spesifik yang karenanya tergantung pada sebuah pilihan penulis.
Fungsi Tanda Baca
- Mengatur jeda saat seorang pembaca menyimak suatu kalimat.
- Mengatur intonasi dalam pembacaan sebuah kalimat.
- Mempertegas suatu format kalimat (misalnya laksana kalimat tanya, kalimat perintah dan beda sebagainya).
- Tanda baca juga bermanfaat untuk dapat mengindikasikan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah tulisan.
- Tanda bermanfaat untuk dapat mengindikasikan tata kata yang ada dalam sebuah tulisan.
Jenis-Jenis Tanda Baca
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis tanda baca, terdiri atas:
1. Tanda Titik (.)
- Pada akhir kalimat atau artikel yang bentuknya bukan seruan atau pernyataan.
- Di belakang angka atau huruf yang ada dalam bagan, susunan serta ikhtisar.
- Sebagai sebuah pemisah angka pada jam, menit dan detik yang dapat mengindikasikan waktu.
- Dalam susunan pustaka, letak tanda titik ini diantara nama pengarang dan judul artikel yang tidak diselesaikan dengan tanda tanya atau tanda seru.
- Untuk mengasingkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh Tanda Titik (.)
- Tetanggaku ialah seorang guru Bahasa Indonesia.
- Siska datang ke sekolah pukul 06.30 (06 lewat 30 menit).
2. Tanda Koma (,)
- Menjadi pemisah kaliat setara dengan kalimat setara setelahnya.
- Dipakai diantara bagian dalam perincian atau pembilangan
- Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, andai anak kalimat melampaui induk kalimatnya.
Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada mula kalimat. Dan pun didalamnya “oleh sebab itu”, “jadi”, , “lagi pula, “meskipun begitu”, “akan tetapi”, dan beda sebagainya. - Menjadi kata pemisah laksana “o”, “ya”, “wah” “aduh” dan beda sebagainya dari kata beda yang ada pada kalimat.
- Menjadi sebuah pemisah petikan langsung dari sekian banyak bagian beda dari kalimat.
- Dipakai antara nama dan alamat; bagian-bagian alamat, lokasi dan tanggal dan nama lokasi dan distrik atau negara yang ditulis secara urut.
- Dipakai untuk menyatakan bagian nama yang dibalik susunannya dalam penulisan susunan pustaka.
- Dipaka antara nama orang dan gelar akademik yang menempel guna membedakannya dari singkatan nama diri, family serta marga.
- Dipakai guna dapat menjepit suatu penjelasan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh Tanda Koma (,)
- Rika sebenarnya hendak datang, namun hujan pagi tadi paling deras.
- Dia tidak lagi kakakku, tetapi adik dari bibiku.
3. Tanda Hubung (-)
- Dipakai guna menjadi penghubung suku kata dasar atau kata yang mempunyai himbuan yang terpisah oleh peralihan baris.
- Dipakai guna menyambungkan bagian kata ulang.
- Dipakai unutk menghubungkan hurud dari kata yang dieja satu-satu dan unsur tanggal
- Dipakai untuk menyusun satu kata dengan kata selanjutnya atau sebelumnya yang dimulai dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka dan angka dengan kata atau huruf.
- Dipakai untuk dapat merangkai sekian banyak unsur bahasa Indonesia dengan bagian bahasa asing.
Contoh Tanda Hubung (-)
- 04-10-2014
- Besok family Jos bakal pergi jalan-jalan ke pantai Indah.
- Erna menjadi peringkat ke-1 di sekolahannya.
4. Tanda Titik Dua (:)
- Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
- Digunakan salah satu jilid atau nomor dan halaman, salah satu surah dan ayat dalam buku suci, salah satu judul dan anak judul sebuah karangan, dan pun nama kota dan penerbit kitab acuan dalam karangan.
- Digunakan dalam suatu teks drama sesudah kata yang dapat mengindikasikan para pelaku dalam percakapan.
- Digunakan diakhir pernyataan menyeluruh jika dibuntuti rangkaian atau pemerian.
Contoh Tanda Titik Dua (:)
- Ketua : M. Arsie
- Wakil Ketua : Galih Hermawan
- Sekretaris : Sakura Susanti
- Bendahara : Tarumanegara
5. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
- Tanda penyingkat secara umum dipakai untuk mengindikasikan penghilangan unsur kata atau unsur angka tahun.
Contoh Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
- UUD ’45 (’45 mengindikasikan pada tahun 1945)
- Walau ke ujung dunia dirimu ‘kan ku cari (‘kan mengindikasikan kata akan)
6. Tanda Titik Koma (;)
- Sebagai pemisah unsur kalimat yang sejenis dan setara.
- Sebagai pengganti dari kata penghubung guna dapat mengasingkan kalimat setara dalam kalimat majemuk.
Contoh Tanda Titik Koma (;)
- Sudah larut malam; Nichi belum kembali dari kerja juga.
- Yudhi membasuh baju; Alfonso membasuh piring; Barry menyapu lantai.
7. Tanda Petik ( “” )
- Untuk menjepit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain
- Untuk menjepit istilah ilmiah yang tidak cukup dikenal atau kata yang mempunyai makna khusus
- Untuk menjepit judul, puisi, karangan, atau bab kitab yang digunakan dalam kalimat
Contoh Tanda Petik ( “” )
- Tanti dikenal dengan julukan “si pahit lidah”.
- “aku tidak pernah mengenal dia”, kata Sasa.
8. Tanda Pisah atau Aposisi (–)
- Untuk memberi batas dari penyisipan kata atau pun kalimat yang memberi keterangan di luar bangun utama dari suatu kalimat.
- Untuk menegaskan adanya penjelasan aposisi atu penjelasan yang lain sampai-sampai kalimat menjadi lebih jelas.
- Sebagai suatu tanda pisah salah satu dua bilangan, tanggal, atau pun tempat dengan makna ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh Tanda Pisah atau Aposisi (–)
- Andi telah bekerja di Perusahaan tersebut mulai Oktober 2014 – November 2019.
9. Tanda Tanya (?)
- Penggunaan tanda Tanya yakni pada akhir kalimat tanya dan pun di dalam kurung untuk dapat menyatakan unsur kalimat yang disangsikan kebenarannya.
Contoh Tanda Tanya (?)
- Kapan anda akan pergi liburan?
- Apa yang Andi katakan ? Pak Haji tersebut memelihara ayam (?)
10. Tanda Seru (!)
- Digunakan diakhir kalimat perintah.
- Digunakan diakhir sebuah ungkapan atau pengakuan yang mencerminkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban, ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh Tanda Seru (!)
- Pergi !
- Jangan sentuh kitab itu !
11. Tanda Kurung ((…))
- Digunakan untuk menjepit tambahan penjelasan atau penjelasan.
- Digunakan guna mengapit penjelasan atau keterangan yang bukan unsur integral pokok pembicaraan.
- Digunakan untuk menjepit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
- Tanda kurung juga dipakai mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks bisa dihilangkan.
Contoh Tanda Kurung ((…))
- Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) tersebut ada di dalam lemari.
- Tabel itu (tabel 5.1) menyatakan tentang perbedaan antara zat padat, cair dan gas.
12. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
- Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
- Mengapit makna, terjemahan, atau keterangan kata atau ungkapan asing.
Contoh Tanda Petik Tunggal (‘…’)
- ‘kring,kring,kring’ suara telpon berdering namun tidak terdapat yang mengusung telpon tersebut.
- Pretty berarti ‘cantik’.
13. Tanda Kurung Siku ([…])
- Mengapit suatu huruf, kata, atau kumpulan kata sebagai sebuah koreksi atau ekstra pada kalimat atau di antara bagian kalimat yang ditulis orang lain. Umumnya pada tanda tersebut dipakai untuk dapat mengaku bahwa terdapat kekeliruan dalam naskah asli.
- Mengapit suatu penjelasan dalam suatu kalimat penjelas yang telah bertanda kurung.
Contoh Tanda Kurung Siku ([…])
- Penurunan hasil buatan pada tahun 2010 terjadi selama 70% dari tahun sebelumnya (Grafik penambahan ditulis pada bab 8 [buka halaman 390]).
14. Tanda Elipsis (…)
- Digunakan dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus.
- Digunakan guna dapat mengindikasikan bahwa dalam sebuah kalimat atau pun naskah terdapat bagian yang dihilangkan.
Contoh Tanda Elipsis (…)
- “Kekasihku… Semoga anda selalu terdapat dalam lindungan Tuhan.
- “Hmmm … Rupanya kau ini ialah seorang polisi yang menyamar.
15. Tanda Garis Miring (/)
- Nomor surat, nomor pada alamat dan penandaan masa setahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
- Pengganti kata “atau” dan “tiap”.
Contoh Tanda Garis Miring (/)
- Nomor 9/PK/2012
- Jalan Urip Sumoharjo / 07
- Tahun Ajaran 2006/ 2009
Format Penulisan
Berikut ini terdapat beberapa format penulisan, terdiri atas:
1. Cetak Tebal (Bold)
- Digunakan guna menekankan kata atau frase yang sudah menjadi pembicaraan.
Contoh Cetak Tebal (Bold)
- Komodo adalah seekor reptil terbesar yang hidup di sungai dan rawa-rawa.
2. Cetak Miring
- Sebuah kata penyerapan luar bahasa baku yang digunakan.
Contoh Cetak Miring
- Pada ketika pemilihan, tidak sedikit calon yang sowan ulama. Kata SOWAN ini diserap dari bahasa Jawa.
3. Garis Bawah
- Fungsi yang sama pun seperti cetak tebal dan cetak miring, laksana teknologi komputer belum secepat sekarang. Seperti yang diketahui, sebuah kemudahan pembangkit mesin ketik tua yang tidak berani dan miring. Tapi untuk ketika ini, intinya merupakan tidak akan dipakai begitu jelas.
Contoh Garis Bawah
- Saya dan ayah menciptakan meja belajar dengan paling hati-hati.
Demikian Pembahasan Tentang 15 Contoh Tanda Baca: Pengertian, Fungsi, Format dan Jenis dari Pendidikanmu
Berita Artikel Lainnya:
- Pengertian Reboisasi, Fungsi, Manfaat dan Dampak Tidak Dilakukan
- Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia Lengkap
- Materi Homo Soloensis
- Materi Perusahaan Perseorangan
- Materi DPR
- Materi MPR