Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u1651093/public_html/patrolihipakad.id/wp-content/plugins/seo-redirection-premium/custom/lib/cf.SR_redirect_manager.class.php on line 100
Materi Keluarga

Materi Keluarga

Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Keluarga? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain:

Keluarga

Pengertian Keluarga

Keluarga adalah  unit terkecil masyarakat yang terdiri aras kepala family dan sejumlah orang yang terkumpul dan bermukim di suatu area suatu atap dalam suasana saling ketergantungan.


Pengertian Keluarga Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat sejumlah pendapat dari para berpengalaman mengenai keluarga, yaitu sebagai berikut:


  • Berdasarkan keterangan dari UU Nomor 52 Tahun 2009

Berdasarkan keterangan dari Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri, atau suami, istri adan anaknya, atau ayah dengan anak (duda) atau ibu dengan anaknya (janda).


  • Berdasarkan keterangan dari Duvall dan Logan (1986)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Duvall dan Logan, Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan guna menciptakan, mempertahankanbudaya dan menambah perkembangan fisdik, mental, emosional dan sosial tiap anggota keluarga.


  • Berdasarkan keterangan dari Bailon dan Maglaya (1978)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Bailon dan Maglaya, Keluarga adalah dua atau lebih pribadi yang hidup dalam satu lokasi tinggal tangga alasannya merupakan adanya relasi darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, memiliki tugas setiap dan menciptakan serta menjaga suatu budaya.


  • Berdasarkan keterangan dari Departemen Kesehatan RI (1988)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Departemen Kesehatan RI, Keluarga adalahunit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala family dan sejumlah orang yang berkumpul dan bermukim di suatu area di bawah satu atap dalam suasana saling ketergantungan.


  • Berdasarkan keterangan dari Friedman (1998)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Salvicion Dan Celis, Keluarga merupakan kelompok dua orang atau lebih yang hidup besama dengan keterikatan hukum dan emosional dan setiap pribadi mempunyai tugas masing-masing.


  • Berdasarkan keterangan dari Sayekti (1994)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Sayekti, Keluarga adalah suatu ikatan atau komplotan hidup atas dasar perkawinan antar orang sampaumur yang berbeda jenis yang hidup bareng arau seorang laki-laki atau wanita yang telah sendirian dengan atau tanpa anak baik anak sendiri atau adopsi yang bermukim dalam sebuah lokasi tinggal tangga.


  • Berdasarkan keterangan dari Effendy (2005)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Effendy, Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala family dan sejumlah orang yang berkumpul dan bermukim di suatu area dibawah sebuah atap dalam suasana saling ketergantungan.


  • Berdasarkan keterangan dari UU. No. 10 Tahun 1992

Berdasarkan keterangan dari UU. No. 10 Tahun 1992, Keluarga adalah keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.


  • Berdasarkan keterangan dari Narwoto Dan Suyanto (2004)

Berdasarkan keterangan dari pendapat dari Narwoto Dan Suyanto, Keluarga adalah forum sosial dasar dari mana seluruh forum atau pranata sosial lainnya berkembang.


Ciri-Ciri Keluarga

Berikut ini terdapat sejumlah ciri-ciri keluarga, yaitu sebagai berikut:

  1. Terdiri atas orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
  2. Anggota keluarga seringkali hidup gotong royong dalam satu lokasi tinggal dan mereka menyusun suatu lokasi tinggal tangga.
  3. Mempunyai satu kesatuan orang yang terinteraksi dan saling terkomunikasi yang memainkan tugas sebagai suami istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
  4. Mempertahankan sebuah keudayaan bareng yang mayoritas berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

Fungsi Keluarga

Berikut ini terdapat sejumlah fungsi dari keluarga, yaitu sebagai berikut:


Fungsi Biologis

Adapun faedah biologis family antara lain:

  • Untuk meneruskan keturunan
  • Memelihara dan memperbanyak anak
  • Memberikan masakan untuk keluarga dan memenuhi keperluan gizi
  • Merawat dan mengayomi kesehatan semua anggotanya
  • Memberi peluang untuk berekreasi

Fungsi Psikologis

Adapun, faedah psikologi family antara lain:

  • Identitas family serta rasa kondusif dan kasih sayang
  • Pendewasaan kepribadian untuk para anggotanya
  • Perlindungan secara psikologis
  • Mengadakan relasi family dengan keluarga beda atau masyarakat

Fungsi Sosial Budaya

Adapun faedah sosial kebiasaan dari family antara lain:

  • Meneruskan nilai-nilai budaya
  • Sosialisasi
  • Pembentukan noema-norma, tingkah laris pada tiap tahap pertumbuhan anak serta kehidupan keluarga

Fungsi Sosial Keluarga

Adapun faedah sosial dari family yaitu:

  • Mencari sumber guna memenuhi faedah lainnya
  • Pembagian sumber itu untuk pengeluaran atau tabungan
  • Pengaturan ekonomi atau keuangan

Fungsi Pendidikan

Adapun faedah pendidikan dari keluarga, antara lain:

  • Penanaman keterampilan, tingkah laris dan pengetahuan dalam relasi dengan fungsi-fungsi lain.
  • Persiapan guna kehidupan dewasa.
  • Memenuhi peranan sampai-sampai anggota family yang dewasa.

Jenis-Jenis Keluarga

Berikut ini terdapat sejumlah jenis-jenis keluarga, yaitu sebagai berikut:


1. Berdasarkan Garis Keturunan

Berdasarkan garis keturunnyannya, keluarga dipisahkan menjadi 2, antara lain:

  • Patrilinear yakni keturunan sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam sejumlah generasi, dimana relasi tersebut dibentuk melalui jalur garis ayah.
  • Matrilinear merupakan keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam sejumlah ganerasi dimana relasi tersebut dibentuk melalui jalur garis ibu.

2. Berdasarkan Jenis Perkawinan

Berdasarkan jenis perkawinannya, keluarga dipisahkan menjadi 2, antara lain:

  • Monogami yakni keluarga dimana ada seorang suami dengan seorang istri.
  • Poligami yakni keluarga dimana ada seorang suami dengan lebih dari satu istri.

3. Berdasarkan Pemukiman

Berdasarkan pemukimannya keluarga dipisahkan menjadi 3, antara lain:

  • Patrilokal yakni pasangan suami istri, tinggal bareng atau bersahabat dengan family sedarah suami.
  • Matrilokal yakni pasangan suami istri, tinggal bareng atau bersahabat dengan family satu istri
  • Neolokal yakni pasangan suami istri, bermukim jauh dari family suami maupun istri.

4. Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga

Berdasarkan jenis anggota keluarganya, keluarga dipisahkan menjadi 6, antara lain:

  1. Keluarga inti (Nuclear Family) yakni keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
  2. Keluarga besar (Extended Family) yakni keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara serupa kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
  3. Keluarga Berantai (Serial Family) yakni keluarga yang terdiri atas wanita dan laki-laki yang menikah lebih dari satu kali dan adalah satu family inti.
  4. Keluarga Duda atau janda (Single Family) yakni keluarga yang terjadi alasannya merupakan perceraian atau kematian.
  5. Keluarga berkomposisi (Composite) yakni keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
  6. Keluarga Kabitas (Cahabitation) yakni keluarga yang terdiri atas dua orang yang terjadi tanpa kesepakatan nikah namun menyusun suatu keluarga.

5. Berdasarkan Kekuasaan

Berdasarkan kekuasaannya, keluarga dipisahkan menjadi 3, antara lain:

  • Patriakal yakni keluarga yang beberapa besar dan memegang dominasi dalam family berada dipihak ayah.
  • Matrikal yakni keluarga yang beberapa besar dan memegang dominasi dalam family berada dipihak ibu.
  • Equalitarium yakni keluarga dimana ayah dan ibu yang memegang kekuasaan.

Peranan Keluarga

Adapun peranan yang terdapat dalam family antara beda yakni:

  1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah anak-anaknya. Mempunyai peran menggali nafkah, mendidik, mengayomi dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kumpulan sosialnya serta sebagai anggota dari kumpulan sosial.
  2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran utuk mengurus lokasi tinggal tangga, merawat dan mendidik anak-anakna, mengayomi dan sebagai di antara dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping tersebut juga ibu bisa berperan sebagai pencari nafkah ekstra dalam keluarga.
  3. Anak mengerjakan peranan psikosial cocok dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual

Tugas Keluarga

Pada dasarnya keluarga memiliki delapan tugas pokok yaitu:

  1. Memelihara jasmani keluarga dan semua anggota keluarga
  2. Memelihara sumber daya yang terdapat dalam keluarga
  3. Membagi tugas setiap anggota cocok dengan kedudukannya masing-masing
  4. Bersosialisasi dengan anggota keluarga
  5. Mengatur jumlah anggota keluarga
  6. Memelihara ketertiban anggota keluarga
  7. Menempatkan anggota family didalam masyarakat yang lebih luas
  8. Membangkitkan desakan dan semangat semua anggota keluarga.

Tahap Kehidupan Perkembangan Keluarga

Berikut ialah tahap kehidupan pertumbuhan keluaraga antara beda sebagai berikut:


1. Pasangan Baru (keluarga baru)

Dimana pada tahap ini pembentukan family baru dibuka saat masing-masing pribadi laki-laki dan perempuan menyusun keluarga melewati perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga setiap :

  • Membina hubungan intim yang memuaskan
  • Membina hubungan dengan family lain, teman, kumpulan sosial
  • Mendiskusikan rencana mempunyai anak

2. Keluarga Child-bearing (kelahiran anak kesatu)

Merupakan tahap dimana family yang menunggu kelahiran, dibuka dari kehamilan samapi kelahiran anak kesatu dan berlanjut damapi anak kesatu berusia 30 bulan :

  • Persiapan menjadi orang tua
  • Adaptasi dengan evolusi anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan pekerjaan keluarga
  • Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3. Keluarga dengan Anak Pra-sekolah

Merupakan tahap dimana dimulainya ketika kelahiran anak kesatu (2,5 bulan) dan selesai saat anak berusia 5 tahun :

  • Memenuhi keperluan anggota keluarga, seperti keperluan tempat tinggal, privasi dan rasa aman
  • Membantu anak guna bersosialisasi
  • Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara keperluan anak yang lain pun harus terpenuhi
  • Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar family sanak saudara (keluarga beda dan lingkungan sekitar)
  • Pembagian waktu guna individu, pasangan dan anak (tahap yang sangat repot)
  • Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
  • Kegiatan dan waktu guna stimulasi tumbuh dan kembang anak

4. Keluarga dengan Anak Sekolah

Merupakan tahap dimana dibuka saat anak masuk sekolah pada umur enam tahun dan selesai pada umur 12 tahun. Umumnya family sudah menjangkau jumlah anggota family maksimal, sampai-sampai keluarga paling sibuk :
Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan

  • Mempertahankan keintiman pasangan
    Memenuhi keperluan dan ongkos kehidupan yang semakin meningkat, termasuk keperluan untuk menambah kesehatan anggota keluarga

5. Keluarga dengan Anak Remaja

Merupakan tahap dimana dibuka saat anak kesatu berusia 13 tahun dan biasanya selesai sampai 6-7 tahun kemudian, yakni pada ketika anak meninggalkan lokasi tinggal orangtuanya. Tujuan family ini ialah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kemerdekaan yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :

  • Memberikan kemerdekaan yang sebanding dengan tanggung jawab, menilik remaja sudah meningkat dewasa dan bertambah otonominya
  • Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
  • Mempertahankan komunikasi tersingkap antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, ketidakpercayaan dan permusuhan
  • Perubahan sistem peran dan ketentuan untuk tumbuh kembang keluarga

6. Keluarga dengan Anak Dewasa (pelepasan)

Merupakan tahap dimana dibuka saat anak kesatu meninggalkan lokasi tinggal dan selesai pada ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya etape ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau andai ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bareng orang tua :

  • Memperluas family inti menjadi family besar
  • Mempertahankan keintiman pasangan
  • Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan menginjak masa tua
  • Membantu anak untuk berdikari di masyarakat
  • Penataan pulang peran dan pekerjaan rumah tangga

7. Keluarga Usia Pertengahan

Merupakan etape dimana dibuka saat anak yang terakhir meninggalkan lokasi tinggal dan selesai saat pensiun atau di antara pasangan meninggal :

  • Mempertahankan kesehatan
  • Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan rekan sebaya dan anak- anak
  • Meningkatkan kekariban pasangan

8. Keluarga Usia Lanjut

Merupakan etape dimana dibuka saat etape terakhir pertumbuhan keluarga ini dibuka pada ketika salah satu pasangan pensiun, berlanjut ketika salah satu pasangan meninggal damapi dua-duanya meninggal:

  • Mempertahankan suasana lokasi tinggal yang menyenangkan
  • Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan jasmani dan pendapatan
  • Mempertahankan kekariban suami istri dan saling merawat
  • Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
  • Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

Tipe Keluarga

Adapun sejumlah tipe family antara beda yakni:


1. Kelarga Yang Sibuk

Kehidupan selalu dibuntuti oleh sekian banyak kegiatan seluruh anggota family dalam memenuhi keperluan hidupnya, ayah-ibu bekerja, anakanaknya pun ikut bekerja. Komunikasi kurang.


2. Keluarga Lemah Wibawa

Kehidupan family tanpa pemandu dan panutan, orang tua tidak mempunyai wibawa.


3. Keluarga Yang Tegang

Keluarga tidak cukup akrab, tidak cukup adanya kasih sayang bahkan tidak jarang kali terjadi ketegangan hubungan antara ayah dan ibu, anak memihak ayah atau ibu. Sering terjadi kekerasan.


4. Keluarga Yang Retak

Keluarga tidak terdapat keharmonisan antara ayah dan ibu, tidak terdapat kesatuan pendapat, sikap dan pandangan terhadap sesuatu yang dihadapinya. Penelantaran anak atau anak tidak dirawat dengan baik


5. Keluarga Yang Pamer

Keluarga yg selalu mengekor trend dan mereka tidak inginkan dikatakan, menitik beratkan kemajuan-kemajuan lahiriah yang berupa kemewahan, sedang segi kerohaniahan kurang diacuhkan Biasanya menciptakan anak cendrung berorintasi materi


6. Keluarga Yang Ideal

Keluarga yang menyenangkan, bobot keluarga tinggi, pendapatan cukup, memiliki pandangan hidup beragama yang kuat, hidup simpel dan adanya saling pengertian salah satu anggota keluarga khususnya ayah dan ibu Kebutuhan batin anak terpenuhi


Demikian Pembahasan Tentang 5 Jenis Keluarga: Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Peranan, Tugas, Tahapan dan Tipe dari Pendidikanmu

Semoga Bermanfaat Bagi Para Pembaca :)

Berita Artikel Lainnya:

/* */